Saya
mengikuti seminar yang dinamakan Ignition oleh Gerakan 1000 Startup Digital
Indonesia. Seminar tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Mei 2017 pukul
09.00-15.00 di Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Gerakan
Nasional 1000 Startup Digital adalah sebuah gerakan untuk mewujudkan potensi
Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mencetak 1000
startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi
digital. Gerakan ini diinisiasi oleh KIBAR dan didukung oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Pada
artikel ini, saya ingin membahas mengenai pemahaman saya yang saya kutip dari
beberapa speakers mengenai tahap awal
memulai startup dan menjadi founder.
Menurut
terjemahan bahasa inggrisnya, Ignition adalah pembakaran atau pengapian. Bung
Yansen Kamto; Chief Executive Kibar, dalam
rangkaian acara ini berhasil membakar semangat peserta untuk mengatasi
permasalahan yang ada di Indonesia dengan memberikan solusi membangun sebuah
startup digital. Enda Nasution; Executive
Director 1000 Startup Digital menjelaskan Gerakan 1000 Startup Digital ini
mempunyai seleksi dengan sistem gugur pada masing-masih tahap. Tahap tersebut
adalah Ignition, Networking,
Workshop, Hacksprint, Bootcamp, dan Incubation.
Peserta akan mendapatkan pengetahuan dan materi yang dibutuhkan untuk membangun
suatu startup digital yang berkelanjutan. Mulai dari pembentukan pola pikir,
membangun sebuah tim, sampai nantinya bagaimana mengembangkan produk, membangun
business model, memetakan target pasar, hingga strategi untuk
meluncurkan produk di pasar. Ia juga mengatakan tahap Ignition ini bukan
seminar biasa. Seminar ini adalah seminar yang membangun mindset para founder
untuk membangun startup digital. Untuk membangun startup, Bung Yansen Kamto
mengatakan carilah suatu permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang kita
temukan bisa berasal dari diri kita sendiri. Lalu, cari yang memiliki customer dan
berguna bagi orang banyak. Artinya, permasalahan tersebut bukan hanya dirasakan
oleh diri sendiri saja melainkan banyak orang yang sudah merasakannya dan
ciptakan sebuah solusi.
Mohamad
Ario Adimas selaku Head of Marketing
Digital Service PT. Indosat Tbk, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan
saat ini terkhusus PT. Indosat tidak boleh lagi menganggap remeh dari adanya
startup. PT. Indosat dapat menjadi investor bagi startup yang berhubungan
dengan Internet dan Mobile, Telecommunication, Digital Security dan Fintech. Beliau
memberikan informasi bahwa untuk menarik investor yang harus diperhatikan dalam
sebuah startup adalah bagaimana background founder, mentor dari founder, mental
dari founder dan bagaimana kesiapan produk tersebut. Jika sebuah startup sudah
mempunyai track, analisa, mempunya financial
planning yang bagus dan sudah live
itu akan menambah kelayakan sebuah startup untuk diinvestasi.
Adamas
Belva Devara, CEO Ruangguru.com
mengatakan: “Startup is hard. You try to do something. Believe the idea and
passion about it. Juga, startup is a long term game. Untuk menjadi sukses dalam
startup butuh lima sampai sepuluh tahun.” Jaka Wiradisuria, Head of
New Product RUMA mengatakan; “Startup is not about you. Jangan membuat startup
kalau ingin jadi kaya. Faktor pemicu kegagalan sebuah startup salah satunya adalah
saat founder memiliki pemahaman yang tidak dalam dan salah dalam mengelola
keuangan.”
Apa yang saya dapatkan ini akan
menjadi bekal saya untuk membuat suatu startup digital yang menciptakan solusi
dari masalah yang ada untuk satu Indonesia Raya.
Tahap selanjutnya Networking apakah sdh dimulai?
BalasHapus