Selasa, 30 Mei 2017

Gerakan 1000 Startup Digital - Ignition Second Wave di Jakarta

Saya mengikuti seminar yang dinamakan Ignition oleh Gerakan 1000 Startup Digital Indonesia. Seminar tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Mei 2017 pukul 09.00-15.00 di Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah sebuah gerakan untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. Gerakan ini diinisiasi oleh KIBAR dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Pada artikel ini, saya ingin membahas mengenai pemahaman saya yang saya kutip dari beberapa speakers mengenai tahap awal memulai startup dan menjadi founder.
Menurut terjemahan bahasa inggrisnya, Ignition adalah pembakaran atau pengapian. Bung Yansen Kamto; Chief Executive Kibar, dalam rangkaian acara ini berhasil membakar semangat peserta untuk mengatasi permasalahan yang ada di Indonesia dengan memberikan solusi membangun sebuah startup digital. Enda Nasution; Executive Director 1000 Startup Digital menjelaskan Gerakan 1000 Startup Digital ini mempunyai seleksi dengan sistem gugur pada masing-masih tahap. Tahap tersebut adalah Ignition, Networking, Workshop, Hacksprint, Bootcamp, dan Incubation. Peserta akan mendapatkan pengetahuan dan materi yang dibutuhkan untuk membangun suatu startup digital yang berkelanjutan. Mulai dari pembentukan pola pikir, membangun sebuah tim, sampai nantinya bagaimana mengembangkan produk, membangun business model, memetakan target pasar, hingga strategi untuk meluncurkan produk di pasar. Ia juga mengatakan tahap Ignition ini bukan seminar biasa. Seminar ini adalah seminar yang membangun mindset para founder untuk membangun startup digital. Untuk membangun startup, Bung Yansen Kamto mengatakan carilah suatu permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang kita temukan bisa berasal dari diri kita sendiri. Lalu, cari yang memiliki customer dan berguna bagi orang banyak. Artinya, permasalahan tersebut bukan hanya dirasakan oleh diri sendiri saja melainkan banyak orang yang sudah merasakannya dan ciptakan sebuah solusi.
Mohamad Ario Adimas selaku Head of Marketing Digital Service PT. Indosat Tbk, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan saat ini terkhusus PT. Indosat tidak boleh lagi menganggap remeh dari adanya startup. PT. Indosat dapat menjadi investor bagi startup yang berhubungan dengan Internet dan Mobile, Telecommunication, Digital Security dan Fintech. Beliau memberikan informasi bahwa untuk menarik investor yang harus diperhatikan dalam sebuah startup adalah bagaimana background founder, mentor dari founder, mental dari founder dan bagaimana kesiapan produk tersebut. Jika sebuah startup sudah mempunyai track, analisa, mempunya financial planning yang bagus dan sudah live itu akan menambah kelayakan sebuah startup untuk diinvestasi.
Adamas Belva Devara, CEO Ruangguru.com mengatakan: “Startup is hard. You try to do something. Believe the idea and passion about it. Juga, startup is a long term game. Untuk menjadi sukses dalam startup butuh lima sampai sepuluh tahun.” Jaka Wiradisuria, Head  of New Product RUMA mengatakan; “Startup is not about you. Jangan membuat startup kalau ingin jadi kaya. Faktor pemicu kegagalan sebuah startup salah satunya adalah saat founder memiliki pemahaman yang tidak dalam dan salah dalam mengelola keuangan.”
            Apa yang saya dapatkan ini akan menjadi bekal saya untuk membuat suatu startup digital yang menciptakan solusi dari masalah yang ada untuk satu Indonesia Raya.

1 komentar: